Kajaiban Naik Haji

22.18 Edit This 0 Comments »
Mungkin udah banyak yang pernah dengar cerita bahwa ada saja kejadian aneh dialami jemaah haji di tanah suci. Kata orang,di sana segala sesuatunya seakan-akan berbalas seketika,di depan mata. Pantang sekali berpikir buruk sedikit pun saat di sana karena bisa jadi apa yang kita pikirkan itu akan benar-benar menimpa kita. Padahal dalam situasi seperti itu (panas,rame,capek,dll) mudah sekali merangsang orang untuk mengeluh,mencaci,nggerundel,dsb. Kalo di Buddha ada yang namanya karma,ya mungkin semacam itulah..
Nenek saya bilang,beliau ‘dihukum’ Allah jadi nyasar berkali-kali saat akan keluar dari Masjidil Haram gara-gara sempat terbersit pikiran ‘ah gampang pintu ini nemuinnya’. Waktu itu beliau dan kakek berpisah di suatu pintu untuk sholat (kan tempat ibadah pria dan wanita dipisah) dan janjian kumpul di pintu yang sama setelah sholat. Rupanya gara-gara sempat ‘sombong’ tadi,beliau jadi dipersulit deh nemuin pintunya,padahal katanya dia yakin banget jalannya bener,tapi entah kenapa semua jalan dan pintu seolah-olah sama.
Ada juga kisah orang yang pernah ngomongin orang lain “hitam ya orang (nama daerah) itu”. Meskipun dalam hati,fatal juga akibatnya,anak dia yang lahir tak lama kemudian jadi berkulit hitam. Astaghfirullah..makanya mesti bersih banget hatinya kalo lagi haji. Kalo terlanjur,banyakin istighfar.
Yang menarik,kemaren saya dapat cerita naik hajinya salah satu bude (kakak ipar wanita dari mama) tentang pengalamannya. Bagi dia,hajinya sangat berkesan dan menyenangkan. Banyak kejadian dia dan suaminya dikasih barang sama orang dalam situasi yang tak terduga. Misalnya,dia lagi jalan dari hotel ke masjid tiba-tiba ada pembagian air minum gratis. Udah gitu katanya ada orang Turki tinggi (pembagiannya langsung dari atas truk) yang baik ngambilin dia berbotol-botol. Lumayan, air minum kalo beli di sana kan mahal. Pas teman-teman serombongan hajinya pengen ambil juga eh udah nggak ada dong truknya.
Di hari lain,dia juga lagi jalan ke asrama,tiba-tiba ada pembagian makan gratis. Dia dapat roti maryam yang konon super gede dan susu berliter-liter. Herannya, kejadian yang sama berulang lagi. Saat teman-teman di asramanya pengen dan pergi ke tempat yang sama,pembagian itu udah nggak ada.

Keberuntungan dia nggak sampai situ aja. Suatu hari dia lagi sholat di masjid terus ngeliatin ada tasbih lucu lagi dipake orang. Cuma dalam hati aja dia memuji tasbih itu. Tak disangka tak dinyana tanpa ba bi bu atau kenalan sebelumnya,pemilik tasbih itu tiba-tiba mendatanginya dan memberikan tasbihnya sebagai cindera mata dari negaranya. Uwoow..
Lain hari lagi, kejadian mirip berulang. Kali ini ada ibu-ibu cantik dari timur tengah yang pakai gelang-gelang imitasi segambreng (katanya hampir sampai siku). Dia hanya melihat,tiba-tiba si ibu datang menyapanya,melepas semua gelangnya,lalu memaksanya untuk menggunakannya. Oleh-oleh kata si ibu. Bude saya aja bingung gelang itu mau diapakan. Wong dia nggak pernah make begituan. Haha.
Tawaran menginap dan makan gratis di rumah pemilik agen haji yang dia gunakan juga aneh,soalnya yang diajakin dari orang serombongan hanya dia dan suaminya aja. Subhanallah. Dia menduga semua kejadian aneh tak terduga itu karena dia suka ngasih-ngasih ke orang selama ini. Jadi di sana dibalasnya begitu.
Selain banyak ketiban rezeki,dia juga bersyukur sama suaminya happy-happy terus selama di sana. Katanya banyak pasangan yang suka berantem selama berpeluh-peluh di sana (sekamar kan campur banyak keluarga). Dia pun dengar dari kisah-kisah pasangan yang sudah haji sebelumnya,ujian seperti itu kerap terjadi,bahkan ada yang sampai minta cerai. Naudzubillah. Bisa jadi keseharian mereka yang biasa ribut ditampakkan di situ oleh Allah. Bude saya sendiri konon dikira orang-orang pengantin baru saat itu,abis mesra banget ke mana-mana selalu bareng suaminya. So sweet..berasa honeymoon di Mekkah kali ya :D
Tak ketinggalan bude saya punya kisah tentang hubungan dengan keluarganya di Indonesia. Suatu saat dia ketemu salah seorang ibu yang menangis hebat. Katanya ingat anak. Menurut pengakuan si ibu,dia selalu murung selama ibadah di sana karena nggak bisa berhenti memikirkan anak-anaknya yang masih SD dan SMP. Ketika ditanya,ia tidak pernah telpon mereka selama haji karena takut pecah tangisnya dan malah bikin anak-anaknya sedih. Bude saya yang saat itu sedang meninggalkan empat anaknya segera menghibur si ibu. Ibu itu langsung diam dan terpana,heran sama bude yang tenang-tenang saja walaupun ninggalin anak keempatnya yang masih tiga bulan. Si ibu langsung menuruti saran bude untuk telpon anaknya dan dia berhasil telpon dengan suara tegar. Hebat!
Begitulah sekelumit cerita lain tentang pergi haji dan ajaib-ajaibnya yang kalo kita gali,akan banyak sekali kisah dapat kita temui. Siapin diri yuk dari sekarang biar ntar kalo dapat panggilan ke sana bisa jadi orang yang sabar dan penuh berkah

Syahadat

22.01 Edit This 0 Comments »

Makna La ilaha illallah
Rujukan : Kitab Tauhid li Shafil Awwal hal. 45
Makna syahadat la ilaha illallah adalah meyakini bahwa tidak ada yang berhak mendapatkan ibadah kecuali Allah, konsisten dengan pengakuan itu dan mengamalkannya. La ilaha menolak keberhakan untuk diibadahi pada diri selain Allah, siapapun orangnya. Sedangkan illallah merupakan penetapan bahwa yang berhak diibadahi hanyalah Allah. Sehingga makna kalimat ini adalah la ma’buda haqqun illallah atau tidak ada sesembahan yang benar selain Allah. Sehingga keliru apabila la ilaha illallah diartikan tidak ada sesembahan/tuhan selain Allah, karena ada yang kurang. Harus disertakan kata ‘yang benar’ Karena pada kenyataannya sesembahan selain Allah itu banyak. Dan kalau pemaknaan ‘tidak ada sesembahan selain Allah’ itu dibenarkan maka itu artinya semua peribadahan orang kepada apapun disebut beribadah kepada Allah, dan tentu saja ini adalah kebatilan yang sangat jelas.
Kalimat syahadat ini telah mengalami penyimpangan penafsiran di antaranya adalah :
  • Pemaknaan la ilaha illalah dengan ‘la ma’buda illallah’ tidak ada sesembahan selain Allah, hal ini jelas salahnya karena yang disembah oleh orang tidak hanya Allah namun beraneka ragam
  • Pemaknaan la ilaha illallah dengan ‘la khaliqa illallah’ tidak ada pencipta selain Allah. Makna ini hanya bagian kecil dari kandungan la ilaha illallah dan bukan maksud utamanya. Sebab makna ini hanya menetapkan tauhid rububiyah dan itu belumlah cukup.
  • Pemaknaan la ilaha illallah dengan ‘la hakimiyata illallah’ tidak ada hukum kecuali hukum Allah, maka inipun hanya sebagian kecil maknanya bukan tujuan utama dan tidak mencukupi.
Sehingga penafsiran-penafsiran di atas adalah keliru. Hal ini perlu diingatkan karena kekeliruan semacam ini telah tersebar melalui sebagian buku yang beredar di antara kaum muslimin. Sehingga penafsiran yang benar adalah sebagaimana yang sudah dijelaskan yaitu : ‘la ma’buda haqqun illallah’ tidak ada sesembahan yang benar selain Allah
Makna Muhammad Rasulullah
Rujukan : Kitab Tauhid li Shafil Awwal hal. 46
Sedangkan makna syahadat anna Muhammadar rasulullah adalah mengakui secara lahir dan batin bahwa beliau adalah hamba dan utusan-Nya yang ditujukan kepada segenap umat manusia dan harus disertai sikap tunduk melaksanakan syari’at beliau yaitu dengan membenarkan sabdanya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya dan beribadah kepada Allah hanya dengan tuntunannya.
Rukun dan Syarat Syahadat
Rujukan : Kitab Tauhid li Shafil Awwal hal. 46-48
La ilaha illallah terdiri dari dua rukun : nafi/penolakan, yaitu yang terkandung di dalam la ilaha dan itsbat/penetapan, yaitu yang terkandung dalam illallah. Maka dengan la ilaha dihapuslah segala bentuk kesyirikan dan mengharuskan mengingkari segala sesembahan selain Allah. Sedangkan dengan illallah maka ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah dan harus tunduk melaksanakannya. Ayat-ayat yang mengungkapkan dua rukun ini banyak, di antaranya adalah firman Allah tentang ucapan Nabi Ibrahim, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari semua sesembahan kalian, selain (Allah) yang telah menciptakan diriku.” (QS. az-Zukhruf : 26).
Sedangkan rukun syahadat anna Muhammad rasulullah ada dua yaitu ; pernyataan bahwa beliau adalah hamba Allah dan sebagai rasul-Nya. Beliau adalah hamba, maka tidak boleh diibadahi dan diperlakukan secara berlebihan. Dan beliau adalah rasul maka tidak boleh didustakan ataupun diremehkan. Beliau membawa berita gembira dan peringatan bagi seluruh umat manusia.
Syarat-syarat la ilaha illallah adalah :
  • Mengetahui maknanya, lawan dari bodoh
  • Meyakininya, lawan dari ragu-ragu
  • Menerimanya, lawan dari menolak
  • Tunduk kepadanya, lawan dari membangkang
  • Ikhlas dalam beribadah, lawan dari syirik
  • Jujur dalam mengucapkannya, lawan dari dusta
  • Mencintai isinya dan tidak membencinya
Syarat-syarat anna Muhammadar rasulullah adalah :
  • Mengakui risalahnya secara lahir dan batin
  • Mengucapkan dan mengakuinya dengan lisan
  • Mengikutinya, yaitu dengan mengamalkan kebenaran yang beliau bawa dan meninggalkan kebatilan yang beliau larang
  • Membenarkan beritanya, baik yang terkait dengan perkara gaib di masa silam atau masa depan
  • Mencintai beliau lebih dalam daripada kecintaan terhadap diri sendiri, harta, anak, orang tua dan seluruh umat manusia
  • Menjunjung tinggi sabdanya di atas semua ucapan manusia dan mengamalkan sunah/tuntunannya
Konsekuensi Syahadatain
Rujukan : Kitab Tauhid li Shafil Awwal hal. 50 dengan sedikit perubahan dan penambahan
Konsekuensi syahadat la ilaha illallah adalah meninggalkan segala bentuk peribadahan dan ketergantungan hati kepada selain Allah. Selain itu ia juga melahirkan sikap mencintai orang yang bertauhid dan membenci orang yang berbuat syirik. Sedangkan konsekuensi syahadat Muhammad Rasulullah adalah menaati Nabi, membenarkan sabdanya, meninggalkan larangannya, beramal dengan sunnahnya dan meninggalkan bid’ah, serta mendahulukan ucapannya di atas ucapan siapapun. Selain itu, ia juga melahirkan sikap mencintai orang-orang yang taat dan setia dengan sunnahnya dan membenci orang-orang yang durhaka dan menciptakan perkara-perkara baru dalam urusan agama yang tidak ada tuntunannya.